Friday, November 25, 2011

Tukeran Link Yuks!!!



Begitu banyak manfaat yang sahabat blogger dapat dengan bertukar link, diantaranya :
1. Anda akan mendapatkan banyak link partner untuk blog anda.
2. Ranking blog anda di search engine akan semakin meningkat
3. Anda kan mendapat banyak anchor text dari blog lain
4. dapat meningkatkan pagerank blog anda
5. Pengunjung blog andapun akan bertambah
6. Blog anda bisa mendapat back link dari banyak blog
7. Mempererat pertalian antar sesame blogger


Jadi, jangan ragu lagi ayo tukeran link!!! :)

Caranya, pertama pasang dulu link saya di blog sobat, lalu konfirmasi dengan meninggalkan komentar disini atau di buku tamu, dan saya akan langsung mem backlink blog sobat. :)
Link Saya
Banner Saya


Link Sahabat


Banner Sahabat
Gubuk Ilmu


FREE LINK




Evano Saputra

create your own banner at mybannermaker.com!

NurulCall

 http://www.adib21.com

Thursday, November 24, 2011

Karakter Halaqoh (Muwashofat Halaqoh)

Halaqoh tidak akan mampu memberikan sumbangsih apapun selain ulasan materi, hal ini terjadi manakala halaqoh hanya sebatas rutinitas saja. Padahala fungsi yang sesungguhnya halaqoh bukanlah seperti itu, akan tetapi lebih jauh daripada itu,yakni bagaimana halaqoh mampu meledakan potensi dari peserta halaqoh. Untuk itu halaqoh haruslah memenuhi beberapa variabel, dimana dengan variabel tersebut halaqoh mampu menjalankan sebagaiman fungsi yang sesungguhnya.
Kejenuhan dalam berhalaqoh disebabkan karena halaqoh tersebut tidak memiliki karakter halaqoh itu sendiri, sehingga dinamika halaqoh mengalami kejumudan (primitive). Supaya halaqoh kita memiliki dinamika tersendiri serta produktif, maka, haruslah memiliki tiga karakter. Ketiga karakter tersebut adalah ;
1. Aruhiyah (Ruh)
Amunisi ini penting mengingat setiap pergerakan yang kita lakukan tidak akan mampu kita maknai manakala kondisi ruhiyah kita kering apalai sampai rapuh dimakan oleh godaan dunia. Dengan ruhiyah inipula seseorang mampu melewati setiap ujian yang ada di depan kita. Dengan ruhiyah pula seseorang akan mampu menikmati hari-hari dengan kesibukan berdakwah.
Lalu bagaimana agar kondisi ruhiyah terjaga..? ada tiga hal yang mesti tertanam dalam hati para aktivis dakwah, pertama Al Aqidatul Imanniyah (Akidah Keimanan) yang mantap. Kenapa akidah ini begitu penting, karena memang inilah pondasi seseorang dalam mengawali setiap aktivitasnya. Kita tentu ingat perjalanan para nabi mulai dari nabi Adam sampai nabi Muhammad Saw, mereka berjuang untuk membebasakan manusia dari menduakan Allah SWT menuju kesatuan akidah yang utuh. Kedua Al A’daqotul Al Qolbiyah (Ikatan Hati), untuk menuju ruhiyah yang mantap, maka kita harus mengikatkan hati ini dengan Allah SWT, sebab Dial ah yang sesungguhnya memiliki hati kita dan dengan hati ini pula kita akan menemukan ketentraman batin dan ketengan jiwa. Ketiga, Al Ma’nawiyah Wal Khuluqiyah (Membangun Moralitas), di tengah – tengah kondisi saat ini, dimana moralitas seseorang sangat menjadi taruhan akan arti sebuah kehidupan. Mampukah seseorang tersebut menjaga imun dirinya dalam menghadapi tantangan dan godaan dunia. Usaha untuk terus selalu memperbaharui diri kita adalah sebuah keharusan.
2. Al Fikriyah (Ilmu)
Selain halaqoh harus mengandung unsure ruhiyah, halaqoh juga harus mengandung unsure Ilmu agar apa yang kita sampaikan dan kita diskusikan bukan hanya sekedar omong kosong tanpa adanya fakta dan data secara ilmiah. Ciri sebuah halaqoh mengandung unsure ilmu adalah, pertama Al I’lmiyatu Watsaqofah, halaqoh bisa dikatakan mengandung unsure ilmu manakala didalamnya ada suasana ilmiah, ciri ilmiah adalah objektif dan berdasarkan fakta. Kedua adalah Anadhoriyah, ini merupakan kemampuan analisis seorang kader tarbiyah dalam setiap dinamika social politik yang terjadi. Ketiga Al Minhajiyah (memahami minhaj), arah dan platform seperti apakah gerakan kita, itu haruslah dipahami betul para kader tarbiyah, sehingga para kader tidak mengalami kebingungan dalam melakukan maneuver gerakan sesuai dengan kondisi yang ada. Keempat Al Ijtima’iyah (bersosial), ajaran Islam bukanlah ajaran eksklusif yang hanya berlaku untuk satu kaum saja, akan tetapi Islam dilahirkan untuk semua ummat manusia. Dakwah tidak akan mengena jika kita tidak pernah bersosial atau mengurung diri apalagi sampai mengisolasi dari dinamika yang ada.Kelima Al Faniyah (berekonomi), perjuangan pasti membutuhkan pengorbanan dan salah satu pengorbanan tersebut adalah ekonomi. Bahkan di era sekarang ini kaum kafir dan musuh – musuh Islam menjajah ummat Islam dengan ekonomi, maka dari itu sudah semestinya seorang aktivis dakwah haruslah berusaha untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonomi sendiri, sehingga tidak perlu menengadahkan tangan untuk meminta- minta.
3. Ad Dakwah
Ada tiga muatan dakwah yakni, Al Harokah (pergerakan/dinamis), Al Jihadiyah (semangat jihad) dan Al Jundiyah (ketaatan). Sebagaimana kita ketahui bahwa dinamika dakwah akan selalu berubah-rubah tidak statis, oleh karena itu seorang aktivis dakwahpun harus mampu menjawab perubahan tersebut, sehingga dakwah yang kita lakukanpun akan menjadi alternative bagi ummat karena mampu berbicara dengan bahasa saat yang dibutuhkan.
Itulah karakter halaqoh yang harus dipenuhi supaya aktivitas halaqoh yang kita lakukan tidak semata-mata menggugurkan kewajiban sebagai seorang kader tarbiyah, akan tetapi kita mampu memaknai arti halaqoh yang sesungguhnya. Dengan demikian halaqoh kita akan senantiasa dinamis dan kreatif.
Jika ketiga karakter itu terpenuhi maka halaqoh akan mampu melaksanakan fungsinya, yaitu ;
·         At Tarbawiyah, maksudnya adalah mampu mengkondisikan orang
·         Al Harokiyah (Bergerak/dinamis)
·         Atandzimiyah (Mengorganisir)
·         Al Fanatodiyah (Berpengasilan)

Sumber : http://arqomalifh.multiply.com/journal/item/29

Wednesday, November 23, 2011

Sepak Bola Indonesia Yang Kelaparan

Rasa lapar biasanya mudah memicu keliaran. Begitu pula dengan sepakbola Indonesia yang lapar gelar, lapar piala, bahkan lapar medali emas SEA Games. Jika trophy dan medali adalah satu-satunya penuntas rasa lapar, maka kita hanya pernah merasa kenyang pada saat juara SEA Games 1987 dan 1991. Selebihnya, perut kita selalu keroncongan.
Masih dengan analogi lapar dan makanan. Saat mengusung nama Hindia Belanda, kita adalah negara Asia pertama yang menjejakkan kaki di restoran kelas dunia bertajuk World Cup 1938. Restoran kelas wahid, dengan menu utama yang menjadi incaran negara sepakbola sekelas Brazil dan Italia. Sayang ketika itu Hungaria dengan cepat mengusir kita. Skor 6-0 memaksa Hindia Belanda harus puas mencicipi camilan saja. Tidak kenyang.
Di Asia, tidak jauh beda. Paling banter kita hanya mampir minum di babak pertama Piala Asia 1996, 2000, 2004, dan 2007. Dahaga sedikit terpuaskan, tapi rasa lapar tetap menggerogoti perut.
Alhasil, area paling realistis untuk makan gelar jadi lebih sempit ke ASEAN. Namun lagi-lagi kita kembali akrab dengan rasa lapar. Indonesia belum pernah sekalipun melahap trophy AFF (Piala Tiger). Empat kali hampir kenyang saat jadi runner-up. Namun hampir kenyang sama saja masih lapar. Akhirnya memang cuma 2 medali emas SEA Games 1987 dan 1991 yang pernah membuat kita lupa lapar. Dan itu sudah 20 tahun yang lalu, puasa yang sangat panjang....
Dan ketika kelaparan memuncak...
Antusiasme publik Indonesia yang begitu besar di Piala AFF 2010 dan SEA Games 2011, menunjukkan betapa laparnya kita. Indonesia menjadi tuan rumah, dan stadion GBK seolah tak sanggup lagi menampung ratusan ribu suporter yang ingin segera mengenyangkan diri dengan trophy dan medali.
Dua kali laga final, diiringi dengan kisruh tiket yang semakin menunjukkan betapa besar keinginan kita menuntaskan rasa lapar. Ketika orang merasa lapar, mereka bisa menjadi liar. Jika kata liar terlalu vulgar, katakanlah susah dikendalikan.
Peristiwa paling buruk pun telah terjadi, dua suporter timnas meninggal saat terhimpit desakan massa yang tak terkendali. Bukan salah suporter jika mereka sulit dikendalikan. Mereka cuma..... lapar.
C'mon PSSI!
Kita cuma butuh koki handal, yang tidak cuma hobi ribut, yang tak cuma sibuk merumuskan resep statuta, yang tidak hanya mengandalkan masakan-masakan instan. C'mon PSSI... kita sudah terlalu lapar. Bikin pembinaan yang bener! liga yang bener!

Dikutip dari: http://www.sepaxbola.info/2011/11/sepakbola-indonesia-yang kelaparan.html

Sunday, November 20, 2011

Bumi Cinta (Habiburrahman El-Shirazy)

Sebenarnya novel ini sudah pernah saya baca sebelumnya yaitu satu tahun yang lalu, dan tiga hari yang lalu saya kembali dipertemukan dengan novel ini, bedanya satu tahun lalu belum ada label di novel tersebut, dan sekarang sudah ada label Top-Mega Bestseller di covernya (Amazing!!!). Karena saya salah satu pengagum karya-karya dari Kang Abik akhirnya saya tertarik untuk membaca lagi novel ini, karena pas pada saat itu saya baru saja menyelesaikan ujian tengah semester (UTS) jadi sambilan refreshing. Dan Alhamdulillah kurang dari tiga hari saya sanggup melumat habis isi dari novel yang satu ini. Dan setelah itu langsung saya share kesini deh... :)
Novel Bumi Cinta adikarya novelis No. 1 Indonesia yang juga pernah menerima penghargaan Sastra Nusantara tingkat Asia Tenggaran yaitu Habiburrahman El-Shirazy ini mengisahkan tentang kisah seorang pemuda Indonesia bernama Muhammad Ayyas yang harus bertempur dengan godaan iman, karena dia harus hidup di Rusia negeri yang menjunjung tinggi seks bebas dan pornografi, negrinya kaum homo, dan juga negri yang terkenal dengan pengakses video porno tertinggi di dunia. Ayyas merupakan seorang mahasiswa pasca sarjana di Delhi, India yang notabennya juga seorang santri. Muhammad Ayyas yang sebelumnya kuliah di Madinah ini berniat datang ke Rusia hanya ingin mengerjakan tugas penelitian sebagai tesisnya dari Dosen pembimbingnya yaitu mengenai Kehidupan Umat Islam di Rusia pada masa pemerintahan Stallin.
Dan tibalah ia di Rusia dengan disambut oleh teman lamanya yang bernama Devid. Devid inilah yang mencarikan apartemen tempat tinggal untuk Ayyas. Dengan alasan keterbatasan waktu untuk mencari apartemen Devid hanya bisa mendapatkan sebuah apartemen yang cukup strategis namun harus berbagi dengan orang lain. Parahnya teman seapartemennya itu adalah dua orang wanita Rusia yang cantik jelita yaitu Yelena dan Linor. Inilah awal dari cobaan keimanan bagi Muhammad Ayyas.
Yelena adalah seorang pelacur cantik kelas atas yang lagganannya adalah pejabat tinggi negara yang berkunjung ke Rusia dan dia meupakan perempuan yang Atheis, dan Linor adalah seorang pemain biola yang berparas cantik, akhirnya diketahui sebagai agen rahasia Mossad yang sangat membenci Islam. Adalah 2 wanita cantik dan sexy ini yang menjadi teman seapartemen Ayyas. Apartemen yang memiliki 3 kamar ini mengharuskan Ayyas harus selalu berinteraksi dengan keduanya di ruang tamu, dapur, dan ruang keluarga. Sungguh ini merupakan godaan keimanan yang dahsyat bagi Ayyas yang mencoba menjaga kesucian dirinya sebagai muslim.
Godaan bagi Ayyas tidak hanya sampai di situ, dosen pembimbing yang dirujuk sebagai pembimbingnya yaitu Profesor Abraham Tomskii tidak bisa melakukan bimbingan ke Ayyas karena mendadak harus keluar negri untuk waktu yang lama, professor tersebut menyerahkan tugas bimbingan ini kepada asistennya. Dan ternyata sang asisten adalah seorang doctor muda pintar nan jelita yang bernama Anastasia Palazzo, seorang penganut kristen ortodoks yang sangat taat.
Awalnya sikap Anastasia terhadap Ayyas biasa-biasa saja, namun seiring dengan berjalannya waktu interaksi yang intens sang asisten dengan Ayyas menimbulkan rasa simpati yang lebih di hatinya, dia terkagum-kagum dengan sosok Muhammad Ayyas yang sangat cerdas dan religius itu, dan ketertarikan itu pun kian hari kian menguat. Di lain pihak Yelena tengah dilanda konflik dengan sang mucikari dan Linor sang agen Mossad tengah menyiapkan rencana jahat kepada Ayyas, yaitu menyiapkan sebuah rekayasa fitnah, sebuah pengeboman terencana yang diarahkan kepada Ayyas sebagai pelakunya.
Tiga wanita inilah yang menjadi cobaan bagi keimanan Muhammad Ayyas ketika hidup di Rusia selama 3-5 bulan, dan waktu tersebut bukanlah singkat, apakah dia kan sanggup menahan godaan gadis-gadis Rusia yang terkenal cantik dan sexy itu???
Novel Bumi Cinta ini sarat dengan muatan dakwah yang dibalut dengan romansa cinta dilengkapi dengan beberapa cerita sejarah yang disisipkan guna menambah pengetahuaan kita tentang sejarah, juga dilengkapi dengan peristiwa pembantaian Zionis terhadap muslim Palestina di Sabra dan Sathila. Nuansa romansa memang terasa sangat kental di sini. Tiap halaman akan kita jumpai gejolak perasaan Ayyas atas wanita-wanita jelita yang dijumpainya.

10 Muwashofat Kader Dakwah Sebagai Pribadi Muslim

Menjadi kader dakwah merupakan keharusan bukanlah sebuah pilihan, dan aset yang paling utama Rashidul Harokah dalam dakwah adalah kader itu sendiri, adanya kader maka ada satu proses dakwah yang dilakukan secara continue. Betapa pentinya kader dalam barisan dakwah sehingga ia mendapat perhatian khusus dalam setiap pengkajian dakwah.
Oleh karena itu, melakukan pembinaan dan pengajaran yang berkelanjutan terhadap seorang kader dakwah menjadi satu proses yang amatlah penting, seorang aktivis dakwah harus mempunyai pencapaian diri yang maksimal, menjadi pribadi-pribadi qurani yang mampu menggerakan lisan dan perbuatan mereka menuju perjuangan untuk kemenangan Islam.
Persepsi masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda, bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah, padahal itu hanyalah salah satu aspek yang harus lekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.
Bila disederhanakan, sekurang-kurangnya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang harus lekat pada seorang kader dakwah sebagai pribadi muslim.
1. Salimul Aqidah (aqidah yang bersih)
Hal yang utama yang harus dimiliki seorang kader dakwah adalah akqidah yang bersih (salimul aqidah) yaitu aqidah yang tidak terkotori dari segala bentuk penghambaan terhadap ciptaan Allah, salah satunya adalah syirik. contoh kecil dari syirik adalah percaya pada sesuatu selain Allah misalnya percaya pada paranormal. Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya: Katakanlah! Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS 6:162).
Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.
2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
Hal selanjutnya yang harus diperbuat semua kader dakwah adalah melakukan ibadah yang benar. Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: “shalatlah kamu sebagaimana kamu seperti melihat aku shalat.” Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan. Prinsip dasarnya kita harus Ittiba’ jangan Taqlid
3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)
Seorang kader dakwah juga harus memiliki akhlak yang mulia, sehingga dapat menjadi teladan bagi umat muslim yang lainnya. Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya :  Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS 68:4)
4. Qowiyyul Jismi (jasmani yang kuat)
"Allah lebih menyukai umat yang kuat daripada umat yang lemah". oleh karena itu, seorang kader dakwah  harus mempunya jasmani yang kuat agar mampu menjalankan semua aktivitas dakwahnya. Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk perjuangan lainnya. Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah” (HR. Muslim).
5. Mutsaqqoful Fikr (berpikir yang intelek)
Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219).
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu. Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang Artinya :  Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS 39:9).
6. Mujahadatun Linafsihi (melawan hawa nafsu)
Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setkal diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beragmana seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim). Bahwasanya syaithan selalu menghembuskan bisikan-bisikan yang menyesatkan manusia disaat manusia lalai dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman-Nya (artinya): “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan). Maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (Az Zukhruf: 36)
Adapun ketika seorang hamba berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala, maka syaithan bersifat khannas yaitu ‘mundur’ dari perbuatan menyesatkan manusia. Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
7. Harishun ‘ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia terutama bagi kamu seorang kader dakwah. dengan kata lain seorang kader dakwah harus pandai mendisiplinkan waktunya agar semua urusannya dapat terlaksana dengan tepat waktu.  Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: “Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu.” Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
8. Munazhzhamun fi Syu’unihi (teratur dalam setiap urusan)
Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. Dengan kata lain, suatu udusán dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinyuitas dan berbasih ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.
9. Qodirun ‘alal Kasbi (mandiri)
Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat tinggi. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.
10. Naafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tidak mengganjilkan. Maksudnya disini adalah bahwa ada tidaknya keberadaan seorang muslim tidak berpengaruh nyata pada situasi yang sedang dialakmi seorang muslim lainnya. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan inilah, Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).
Demikian secara umum sepuluh karakter yang harus ada pada diri seseorang sebagai pribadi muslim yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing sebagai seorang muslim.

Wednesday, November 16, 2011

Ketika Tuhan Jatuh Cinta (Wahyu Sujani)

Jujur, ketika pertama kali membaca judul novel ini saya agak merasa risih, masak tuhan jatuh cinta????? Namun saya mencoba membuka lembar demi lembar dari novel ini, dan ternyata saya menjadi menikmati novel yang satu ini, dan berniat untuk segera melanjutkan membaca seri ke-2 nya.
Novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta merupakan Dwilogi novel religius Keshalihan hati dan kekuatan hidup, dan ini merupakan buku yang pertama sebuah karya dari penulis muda berbakat yang berasal dari Bandung yaitu Wahyu Sujani.
Novel ini mengisahkan kehidupan seorang mahasiswa sederhana yang bernama Fikri yang mempunyai keahlian dalam membuat aneka kerajinan pasir, lantas dia mendayagunakan keahliaanya tersebut sebagai ladang pencariaanya demi membiayai kuliahnya dan sekolah adik satu-satunya, meskipun dia memiliki orang tua, karena dia ingin berbakti kepada orang tuanya dengan meringankan beban kedua orang tuanya yang hanya merupakan pedagang gorengan.
Berbagai kisah dan ujian hidup dia jalani dengan kesederhanaannya dan sikapnya yang suka tolong-menolong terhadap sesama manusia tanpa memandang suku, ras dan agama. Terutama kisah cintanya yang menggetirkan membuat dirinya tegar dalam menghadapi segala persoalan hidup. Bahkan karena kesahajaannya, dia mampu menaklukkan hati setiap perempuan yang sudah mengenal pribadinya.
Ketika barang dagangannya sedang banyak diminati dan laku keras, Fikri menghadapi keadaan yang mengharukan, yaitu kedua orang tuanya meninggal karena kehidupan, lantas karena kejadian tersebut adik kesayangannya lari dari rumah. Cobaan hidup tidak hanya berhenti disitu saja, selain berusaha mencari keberadaan adiknya yang menghilang Fikri juga harus membantu temannya Lidya untuk menemukan lelaki bejat yang telah menghamilinya, dan tak lain lelaki bejat tersebut adalah sahabat dekatnya yaitu Irul.
Fikri dihadapkan dengan masalah yang bertubi-tubi manakah yang harus didahulukan? Melanjutkan berdagang? Menemukan adiknya yang menghilang? Membantu temannya? Ataukah mengurusi urusan cintanya? 
Unsur-unsur religius, dramatis, romantis, dan juga menggelitik, itu semua ada didalam novel ini, sehingga novel ini menjadi menarik untuk dibaca, terlebih sangat cocok dibaca bagi yang lagi kasmaran :) , karena di novel ini terdapat puisi yang terselip diantara beberapa bab yang menjadikan novel ini sangat menyentuh dan menggugah akan betapa indahnya Cinta. Puisi-puisi yang ada di dalamnya adalah ungkapan hati seorang pecinta sejati. Pada Rabb-nya, dan pada seorang hawa yang dicintai atas nama-Nya

Saturday, November 12, 2011

Pendekatan-Pendekatan Dalam Studi Pemerintahan Kota

Pendekatan Ilmu Politik
Jurgen Ruland melakukan kategorisasi dengan enam pendekatan besar dalam mempelajari pemerintahan kota: pendekatan legal kelembagaan (Legal institutional approach), pendekatan normative (normative approach), pendekatan model sirkular kausasion (model of the circular causation), pendekatan kekuasaan masyarakat (community power approach), pendekatan sistem terpenetrasi (penetrated system approach), dan pendekatan perbandingan (comparative approach)
Pendekatan Manajerial
Pendekatan manajerial dalam studi pemerintahan kota lebih memfokuskan bagaimana rancang bangun organisasi pemerintahan kota dalam menghadapi masalah-masalah perkotaan yang mendesak untuk dipecahkan. Pendekatan ini cenderung mengabaikan struktur organisasi formal yang diatur oleh undang-undang pemerintahan lokal dari masing-masing negara, dan lebih pada bagaimana peran dan fungsi yang dapat dimainkan oleh pemerintah kota sebagai salah satu aktor dalam pembangunan kota.
Pendekatan Ekonomi
Dalam pendekatan ekonomi ini, pemerintah kota dipandang sebagai salah satu aktor ekonomi, yaitu sebagai produsen barang dan jasa bagi masyarakat kota. Dari perkembangan ekonomi kontemporer dalam skala global, peran pemerintah kota sebagai aktor ekonomi berfungsi mendorong dinamika investasi asing dan pertumbuhan ekonomi nasional. Proses globalisasi ekonomi sebuah bangsa, khususnya bangsa Indonesia telah menyebabkan pergeseran peran pemerintah baik pemerintah di tingkat pusat maupun daerah dari peran-peran tradisional selama ini.
Pendekatan Lingkungan
Tema lingkungan yang digunakan mengacu kepada sumber dasar alami seperti air, tanah dan udara. Diskusi tentang lingkungan perkotaan mencakup dimensi yang lebih luas yakni dimensi sosial, politik dan ekonomi dari dampak proses urbanisasi yang cepat. Sebagai contoh adalah masalah tanah, yaitu bagaimana tanah diperoleh masyarakat dengan luas tertentu, oleh siapa dan bagaimana bentuk kepemilikannya.
Pendekatan Ruang atau Spasial
Aspek ruang (space) merupakan aspek yang lebih penting diperhatikan oleh perencana kota atau wilayah. Dalam khazanah ilmu administrasi  negara dan ilmu politik, analisis ruang dalam proses pembangunan sebagaimana yang dikemukakan oleh James J. Heaphey dilakukan dengan beberapa tema penting yang relevan yaitu:
  • Bagaimana sebuah negara harus disatukan secara spasial sembari tetap memberikan peluang untuk melakukan inovasi secara spasial pula 
  • Bagaimana budaya dan ruang dapat dipadukan dalam satu kesatuan; 
  • Bagaimana pembangunan ekonomi mempunyai aspek spasial dan implikasi dalam suatu negara yang sedang melaksanakan pembangunan; 
  • Bagaimana penempatan penduduk untuk mempengaruhi pembangunan; 
  • Bagaimana ideologi politik dan ruang berkaitan satu sama lain; dan 
  • Bagaimana dan apa pengaruh dari strategi sosial spasial yang dilakukan oleh elite politik tertentu.

Friday, November 11, 2011

Contoh Proposal Workshop

Latar Belakang Kegiatan
Perkawinan merupakan suatu ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan yang terinstitusi dalam satu lembaga yang kokoh, dan diakui baik secara agama maupun secara hukum. Salah satu kerangka awal untuk mendapatkan jaminan hukum dalam sebuah perkawinan adalah dengan mencatatkannya kepada instansi yang berwenang. Hal ini tidak hanya berlaku bagi orang yang beragama Islam saja, melainkan juga bagi mereka yang beragama Kristen, Katholik, Hindu maupun Budha. Sebagaimana tertuang dalam UU no. 22 tahun 1946 j.o. UU No 32 1954 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk ( penjelasan pasal 1) juga dalam UU No. l Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 2 ayat 2, yang diperkuat dengan Inpres RI no. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam pasal 5 dan 6.
Namun terjadi sebuah trend di masyarakat yaitu terjadinya nikah siri yang banyak dilakukakan oleh berbagai kalangan dengan berbagai macam alasan untuk melegalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Pernikahan sirri, yang secara agama dianggap sah, pada kenyataannya justru memunculkan banyak sekali permasalahan yang berimbas pada kerugian di pihak perempuan. Nikah siri sering diambil sebagai jalan pintas pasangan untuk bisa melegalkan hubungannya, meski tindakan tersebut pada dasarnya adalah pelanggaran terhadap UU No. 1 Tahun 1974 tentang pencatatan perkawinan.
Dewasa ini, statistik kejadian nikah siri meningkat seiring dengan berlalunya waktu. Terutama pasca beredarnya berbagai pemberitaan di seluruh jenis media baik eloktronik maupun non-elektronik yang memberitakan nikah siri yang dilakukan tidak hanya 1-2 selebritis namun segelintir orang dengan tingkat pemberitaan tinggi sehingga menyebabkan proses conditioning terjadi di masyarakat konsumen berita. Proses conditioning sendiri adalah proses adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat akan berbagai budaya baru yang terjadi namun akibat pemberitaan yang berulang-ulang budaya tersebut semakin cepat dapat diterima oleh masyarakat dan dijadikan bagian dari budaya masyarakat itu sendiri.

Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk Workshop dengan tema :
“Sosialisasi Pencegahan Nikah Sirih”


Tujuan Kegiatan
Tujuan utama dari diselenggarakannya Workshop ini adalah Sosialisasi awal dalam wacana pencegahan nikah siri bagi masyarakat berbagai kalangan, terutama anak muda.

Sasaran dan Target Kegiatan
Target dan sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh masyarakat DIY, termasuk Mahasiswa dan Pelajar SMU/sederajat Se-DIY.

Waktu Dan Tempat Penyelenggaraan
1.      Waktu penyelenggaran workshop ini direncanakan pada Hari Kamis, tanggal 09 November 2011 dimulai dari jam 09.00 – Selesai (diperkir ba’da shalat Ashar).
2.      Sportorium UMY


Hasil Yang Diharapkan
1.      Masyarakat dapat memahami pengertian dari nikah siri
2.      Masyarakat bertambah wawasannya tentang nikah siri
3.      Masyarakat sadar akan adanya nikah siri
4.      Masyarakat dapat menghindarkan dirinya dari nikah siri
5.      Masyarakat lebih memilih mencatatkan pernikahannya di KUA daripada nikah siri

Susunan Panitia
Pelindung                                                       : Dekan FISIPOL
                                                                          Dr. Achmad Nurmandi, M. Sc
                                                                          Kepala Jurusan
                                                                          Dr. Suranto, M. Pol
Penanggung Jawab                                       : Gubernur BEM FISIPOL
                                                                          Muhammad Siddiq
                                                                          Ketua KOMAP
                                                                          Muhammad Fikar
Ketua Panitia                                                 : Saddam Rassanjani
Sekretaris                                                       : Oni Rakhman
Bendahara                                                     : Sakir
Penanggung Jawab Acara                           : Rahmat Juliansyah A.
Penanggung Jawab Humas dan Pubdok    : Fahmi Amri
Penanggung Jawab Dana                            : Junaidi Abu
Penanggung Jawab Konsumsi                     : Elevan Yusmanto
Penanggung Jawab Perlengkapan              : Darus Eko P.
Anggaran Biaya

No

Uraian Kegiatan

Unit

Harga Satuan (Rp)

Total
A
Kesekertariatan









1
Penggandaan proposal
15
5.000
75.000
2
Penggandaan makalah
500
6.000
3.000.000
5
Ballpoint
500
1.000
500.000
6
Notebook
500
3.000
1.500.000
7
Buku Tamu
2
10.000
20.000
8
Sertifikat
500
3.000
1.500.000
9
ID Card Panitia
30
5.000
150.000
Sub Total






6.745.000
  
B
Perlengkapan









1
Sewa ruang seminar kapasitas 500 orang dan konsumsi
1
30.000.000
30.000.000
2
Spanduk
1
500.000
500.000
3
Sewa  In Focus
1
1.000.000
1.000.000
4
Sewa PC dan Printer
1
1.500.000
1.500.000
5
Cartridge printer laser jet
1
500.000
500.000
Sub Total






33.500.000
C
Transportasi, Akomodasi dan Biaya Lain



1
Transportasi/Konsumsi Panitia
30
100.000
3.000.000
3
Biaya Pemateri dan Moderator
4
1.000.000
4.000.000
4
Biaya Lain
1
3.000.000
3.000.000
Sub Total


10.000.000
GRAND TOTAL


50.245.000

 Susunan Acara

No
Pukul
Agenda Acara
Materi
Keterangan
1
07.30 – 08.00
Registrasi  & coffee break
-
Panitia
2
08.00 – 08.10
Pembuka Acara & Agenda
-
MC
3
08.10 – 08.20
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
-
Dirijen
4
08.20 – 08.30
Pembacaan Kalam Ilahi
-
Sdr. Akbar
5
08.30 – 08.45
Sambutan Ketua Panitia
-
Sdr. Saddam
6
08.45 – 09.00
Sambutan Dekan sekaligus membuka acara
-
Bpk. Nurmandi
7
09.00 -  10.00
Presentasi I
Nikah siri menurut agama
Bpk. Syakir Jamaluddin
8
10.00 – 11.00
Presentasi II
Nikah siri menurut negara
Bpk. Santoso
9
11.00 – 11.45
Tanya Jawab
-
Moderator
10
11.45 – 12.30
ISHOMA
-
Panitia
11
12.30 – 13.30
Presentasi III
Perlindungan HAK Perempuan
Ibu. Eka Sari
12
13.30 – 14.30
Tanya Jawab
-
Moderator
13
14.30 – Selesai
PENUTUP
-
Panitia