Biasanya saya hanya membutuhkan waktu 2-4 hari untuk menamatkan sebuah buku, namun waktu tersebut tidak berlaku untuk buku istimewa yang satu ini, saya membutuhkan waktu 2 minggu lebih untuk melumat habis isi dari buku ini. Selain dikarenakan jumlah halaman buku yang tidak biasa yaitu 785 halaman, isi dari buku ini juga ikut mempengaruhi akselerasi membaca saya, karena isinya yang sangat istimewa, dalam buku ini kita akan diajari ilmu filsafat yang dibingkai dengan cerita fiksi, jadi sayang kalau buru-buru membacanya. J
Dunia Sophie karya dari Jostein Gaarder seorang novelis berkebangsaan Norwegia merupakan novel best-seller internasional, dan novel ini sendiri telah diterjemahkan ke dalam lima puluh tiga bahasa di dunia termasuk Indonesia. Wow amazing….
Awal mula pertemuan saya dengan buku ini adalah ketika saya sedang liqo’ beberapa bulan yang lalu, ketika itu murabbi saya merekomendasikan buku ini kepada saya jika ingin memahami tentang ilmu filsafat, karena saya menganggap ilmu filsafat itu sedikit rumit ketika itu.
Seperti yang telah tertulis di sampul bukunya, Dunia Sophie adalah novel filsafat. Di dalamnya diceritakan sejarah filsafat secara singkat mulai dari para filosof alam, Socrates, Plato, Aristoteles, filosof abad pertengahan hingga filosof masa kini.
Dalam buku ini, Jostein Gaarder menyajikan pelajaran filsafat dengan cara yang sangat unik. Seperti menganalogikan lego sebagai pemainan tercerdas yang pernah ada, topi pesulap yang dapat mengeluarkan kelinci, seekor kutu yang berada jauh tertutupi rambut, dan lain-lainnya dengan ilmu-ilmu filsafat yang populer di dunia. Terlebih lagi bahasa yang digunakan untuk ukuran ‘buku filsafat’ tergolong sederhana, mudah untuk dicerna sehingga pembaca akan lebih merasa seperti sedang membaca novel ketimbang sedang belajar filsafat. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang ingin memahami filsafat itu sediri dengan cara yang mudah, maka buku ini adalah rekomendasi terbaik saya bagi anda.
Ringkasan Cerita
Sophie Amundsen adalah seorang gadis cilik yang berumur 14 tahun, dia hidup bersama ibunya dan hewan-hewan peliharaanya, sementara ayahnya yang seorang kapten kapal tanker minyak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berlayar, sehingga tidak dapat menemaninya di rumah.
Awalnya, kehidupan Sophie terbilang wajar seperti kebanyakan anak seumurannya yang pada umumnya lebih senang bermain. Kehidupan Sophie mendadak berubah semenjak ia mendapatkan sebuah surat misterius dari orang yang mengaku namanya sebagai Alberto Knox. Surat pertama yang diterima Sophie bertuliskan “Siapakah Kamu? ”. Setelah menerima surat pertama tersebut, secara berkala Sophie kembali memperoleh surat dari orang misterius tersebut, surat tersebut berisikan pendidikan filsafat dengan cara yang unik sehingga seiring dengan bertambahnya pelajaran filsafat yang diperoleh, Sophie pun semakin penasaran dengan guru filsafatnya.
Dalam cerita ini akhirnya Sophie mengerti kenapa ada seorang misterius yang mau berbaik hati mengajarkan filsafat kepadanya. Ternyata alasan Sophie harus belajar filsafat adalah karena Albert Knox yang merupakan seorang mayor jenderal PBB yang ditempatkan di Libanon itu ingin agar Sophie mengenal anak perempuannya yang bernama Hilde dan kemudian mengajari anaknya tersebut ilmu filsafat.
No comments:
Post a Comment