Pendapat umum penting diperhatikan dalam negara yang menganut faham demokrasi sebab setiap kebijakan atau keputusan yang dibuat harus sesuai dengan aspirasi masyarakat. Bagi politisi pendapat umum penting untuk mengetahui popularitas dan dukungan massa, selain itu juga untuk mengetahui isu-isu yang populer dalam masyarakat untuk menyusun prioritas program yang ditawarkan dalam kampanye melalui pemasaran politiknya.
Pendapat umum dapat diketahui dengan cara: Pertama, melalui penelitian, antara lain dalam bentuk jajak pendapat (polling). Penelitian berusaha untuk mengetahui isu-isu tertentu. Kedua, melalui promosi. Promosi berusaha untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada publik tentang suatu isu.
Menurut Eryanto (dikutip oleh Cangara), polling diperlukan oleh pejabat publik untuk keperluan:
- Sarana untuk memperkenalkan kandidat atau partai politik ke publik. Jajak pendapat juga bisa menaikkan pamor kandidat atau partai bila ternyata hasil jajak pendapat banyak mendukungnya karena menunjukkan tingkat popularitasnya di masyarakat.
- Sarana bagi kandidat untuk mengetahui isu apa yang didukung oleh publik.
- Sarana bagi kandidat untuk mengetahui apa yang diinginkan publik dan bagaimana publik menilai kandidat.
- Menjadi bagian dari strategi kampanye dan pemasaran politik dimana jajak pendapat tidak sekedar memberikan informasi bagi publik, tapi juga citra diri yang diinginkan publik.
- Selain dapat mengukur kekuatan kandidat di mata publik, juga dapat mengukur bagaimana persepsi publik terhadap lawan politik.
Pertanyaan metodologis yang sering muncul terhadap hasil jajak pendapat adalah apakah hasil jajak pendapat bisa digeneralisasikan sehingga mewakili pendapat masyarakat secara luas? Untuk itu Ilmu Sosial mengembangkan metode penelitian survey yang digunakan untuk melakukan jajak pendapat. Survey disini adalah cara untuk mengetahui trend dalam masyarakat dengan cara sampling. Sampel dipilih secara random dan diberikan beberapa point pertanyaan, baik secara tertulis, lisan, langsung tatap muka maupun melalui telepon dan media interaksi yang lain.
Pemilihan dan penentuan sampel memerlukan kehati-hatian karena akan mempengaruhi keakuratan hasil survey. Untuk mengatasi hal itu, penggunaan statistik dapat membantu untuk menentukan besarnya sampel dengan tingkat kesalahan minimal.
Sumber : Diktat Pemasaran Politik, Dian Eka Rahmawati, S. IP, M. Si
No comments:
Post a Comment