Diatas telah disebutkan bahwa proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karena, perlu dilakukan studi yang berhati-hati agar jangan sampai proyek itu, setelah terlanjur menginvestasikan dana yang sangat besar, ternyata proyek itu tidak menguntungkan.
Kalau proyek itu berasal dari pihak swasta, maka seringkali terpaksa proyek ini dihentikan atau dijual. Tetapi kalau sponsornya pihak pemerintah, maka sering terjadi pemerintah mengusahakan agar proyek itu tetap bisa berjalan meskipun dengan berbagai bantuan, proteksi, subsidi dan sebagainya yang sebenarnya tidak sehat dipandang dari segi ekonomi makro.
Banyak sebab yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal). Sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menaksir pasar yang tersedia, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat dipakai, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat dipakai, kesalahan dalam memperkirakan kontinuitas bahan baku, kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Sebab lain bila berasal dari pelaksanaan proyek yang tidak terkendalikan, akibatnya biaya pembangunan proyek menjadi membengkak, penyelesaian proyek menjadi membengkak, penyelesaian proyek menjadi tertunda-tunda dan sebagainya. Disamping itu bisa juga disebabkan karena faktor lingkungan yang berubah, baik lingkungan ekonomi, sosial, bahkan politik. Bisa juga karena sebab-sebab yang benar-benar di luar dugaan, seperti bencana alam pada lokasi proyek.
Untuk itulah studi tentang kelayanan (minimal) ekonomis suatu proyek menjadi sangat penting. Semakin besar skala investasi semakin penting studi ini. Bahkan untuk proyek-proyek yang besar, seringkali studi ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan tahap keseluruhan. Apabila dari studi pendahuluan itu sudah menampakkan gejala-gejala yang tidak menguntungkan, maka studi keseluruhan mungkin tidak perlu lagi dilakukan.
Dengan ringkas kita bisa mengatakan, bahwa tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu sj studi kelayanan ini akan memkan biaya, tetapi biaya itu relative kecil apabila dibandungkn dengan resiko kegiatan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar. Dalam studi kelayakan itu hal-hal yang perlu diketahui adalah :
- Ruang Lingkup Kegiatan proyek. Disini perlu dijelasklan/ditentukan bidang-bidang apa proyek akan beroperasi. Kalau misalnya proyek adalah pendirian usaha/pabrik tekstil, maka apakah pabrik tekstil ini merupakan tektil yang terpadu, atau hanya tahapan tertentu saja.
- Cara kegiatan proyek dilakukan. Disini ditentukan apakah proyek akan ditangai sendiri atau akan diserahkan pada (beberapa) pihak lain. Siapa yang akan menangani proyek itu?
- Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh proyek. Disini perlu diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan usaha semacam ini. Teknik yang bisa dipergunakan adalah dengan mengidentifikasikan “Undeplanning” untuk usaha semacam ini.
- Sarana yang diperlukan oleh proyek. Menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti : material, tenaga kerja dan sebagainya, tetapi termasuk juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti : jalan raya, transportasi dan sebagainya.
- Hasil kegiatan proyek itu serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
- Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek itu. Hal ini sering disebut juga sebagai manfaat dan pengorbanan ekonomi dan social
- Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek beserta jadwal dari masing-masing kegiatan itu sampai dengan proyek investasi siap berjalan.
No comments:
Post a Comment