Monday, July 25, 2011

Ranah 3 Warna (Ahmad Fuadi)

Judul         : Ranah 3 Warna
Penerbit    : Gramedia Pustaka Utama
Penulis      : Ahmad Fuadi
Tebal        : xiii + 473 Halaman
Kategori    : Novel Islami
Ranah 3 Warna adalah sekuel dari trilogi Negeri 5 Menara yang ditulis Ahmad Fuadi. Buku ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Alif di tiga ranah, Bandung, Amman, dan Saint Raymond. Cerita di buku ini terinspirasi oleh kisah nyata penulis. Buku ini berkisah tentang seorang Alif yang berusaha keras dan sungguh-sungguh menjalani kehidupannya, meraih cita-citanya. Berbagai hikmah yang sangat bermanfaat dapat kita petik dari novel setebal 470an halaman ini.
Alif yang baru saja lulus dari Pondok Madani bertekad untuk masuk perguruan tinggi negeri, menyusul Randai yang sudah lebih dulu masuk ITB. Persaingan sejak kecil dengan Randai membuatnya gigih untuk belajar dan lolos tes UMPTN.
Disaat Alif mengutarakan impiannya untuk kuliah di PTN orang-orang disekitarnya malah menganggap remeh impiannya tersebut, orang-orang menganggap impian Alif tersebut adalah hal yang mustahil, karena melihat kondisi Alif sebagai lulusan pondok pesantren, tapi itu tak membuat Alif patah arang. Malah ia menjadi tertantang untuk membuktikan bahwa lulusan pesantren yang tidak mempunyai ijazah pun bisa masuk universitas negeri. Ia akan buktikan ke semua orang bahwa segala tantangan berat akan bisa dihadapi dengan sungguh-sungguh dan usaha keras. Man jadda wajada.
Awalnya Alif ingin mewujudkan impiannya untuk kuliah di jurusan Teknik Penerbangan ITB, namun Alif menyadari bahwa waktu yang tersedia saat itu tidaklah cukup untuk mengejar ketertinggalannya untuk menebus impiannya tersebut, walaupun begitu Alif tetap serius untuk ikut UMPTN. Ia memutuskan untuk memupuskan mimpinya tersebut, akhirnya Alif menjatuhkan pilihanya pada satu jurusan yang namanya terdengar keren yaitu jurusan Hubungan Internasional. Menurutnya, pilihannya ini akan membawanya terbang jauh ke Amerika, negara yang sangat ingin dijajakinya.
Di dunia perkuliahan Alif menemukan teman baru yaitu Wira, Agam, dan Memet, mereka menjadi teman baik Alif untuk menutupi rasa rindu Alif terhadap Sahibul Menara yang telah berpisah dengannya sejak lulus dari pondok madani untuk mengejar cita-cita masing-masing. Disini dia juga bertemu dengan Bang Togar Parangin-angin yang menjadi sosok inspiratif baginya dalam menggeluti dunia menulis.
Baru beberapa bulan menjalani kuliahnya, Alif sudah keteteran mengejar ketertinggalan. Tidak hanya nilai yang menuai hasil buruk, ia juga bertekad menghidupi sendiri uang kuliahnya setelah Ayahnya meninggal. Alif sudah tak tahan lagi dengan cobaan yang terus menimpanya. Pada fase inilah dia merasa bahwa kalimat Man jadda wajada saja tidak cukup ampuh. Dia butuh mantra lain yang lebih ampuh, yakni Man Shabara Zhafira, siapa yang bersabar akan beruntung. Ternyata keberhasilan, kesuksesan, atau apapun yang bermakna pencapaian itu tidak hanya cukup dengan bersungguh-sungguh, tapi juga harus diiringi konsep sabar.
Di pertengahan novel, Alif mengejar mimpinya untuk bisa menjejakan kaki di benua Amerika. Ketika teman-temannya menertawakan mimpinya, Alif tidak gentar. Ia terus berjuang hingga akhirnya memperoleh suatu peluang melalui suatu program pertukaran pelajar. Alif yang tidak pandai seni harus memutar otaknya demi memenangkan kompetisi. Baginya, bukan hanya seni yang harus dipamerkan di negeri orang, tapi intelegensi juga seharusnya berperan. Ia berjuang menarik perhatian para juri untuk mempertimbangkannya untuk bisa lolos dari ujian ini.
Pada novel ini juga kita Alif merasakan romansa kehidupan anak muda yaitu cinta, Alif jatuh hati pada sesosok wanita yang bernama Raisa, namun dalam hal ini lagi-lagi dia harus bersaing dengan Randai.
Novel ini sungguh menyajikan "angin segar" diantara novel lainnya yang sudah mendahuluinya. Tidak hanya sekedar fiksi belaka, namun tuangan pengalaman hidup, ketepatan penggambaran suasana, serta kekayaan batin penulisnya, membuat isi novel ini seperti hidup. Kita benar-benar seperti diajak menjelajah ke benua Amerika, ikut menyelami budaya penduduk Quebec, daerah kecil tempat Alif ditempatkan selama kurang lebih enam bulan, dengan segudang cerita interaksi Alif dengan penduduk sekitar.
Kemudian ada beberapa bagian yang cukup berhasil mengucurkan air mata karena memang mengharukan. Beda dengan saat saya membaca Negeri 5 Menara, tak ada air mata yang harus keluar meskipun rasa haru juga ada.
Buku ini juga menggambarkan bagaimana kondisi mahasiswa yang merantau, bagaimana besarnya tantangan untuk dapat menjadi seorang penulis, sekaligus bagaimana menjadi seseorang yang dapat membanggakan keluarga. Sebuah karya yang ringan namun padat hikmah, semuanya terangkum dalam kisah hidup Alif di Bandung, Amman, dan Amerika.. Ranah 3 Warna.
Namun dengan semua kelebihan dan kekurangannya, novel ini sungguh layak dan disarankan untuk dibaca oleh setiap orang yang merasa "kerdil" akan impian, merasa nyaris putus asa, dan wajib juga dibaca oleh setiap orang yang sedang berlari dan tidak berhenti berlari mengejar mimpi-mimpinya

Tuesday, July 12, 2011

Profil Saya

Nama saya adalah Saddam Rafsanjani, sebuah nama yang diambil dari pemimpin besar Irak (Saddam Husein) yang digabungkan dengan pemimpin Iran (Rafsanjani), lahir di Pidie, 12 November 1990. Tepatnya di sebuah kabupaten yang terkenal dengan salah satu pondok pesantren terbaik di Aceh (Dayah Jeumala Amal) yaitu Lueng Putu.

Foto wakto TK
Merantau adalah kehidupan saya, pada tahun 1996 saya sudah merantau ke Banda Aceh tepatnya di Darussalam, saya ikut dibawa oleh orang tua saya, karena kota Banda Aceh adalah tempat orang tua saya mencari nafkah. Dan pada tahun itu pula untuk pertama kali saya mengenyamkan pendidikan yaitu TK FKIP UNSYIAH, sebenarnya telat sih, seharusnya tahun tersebut saya sudah duduk di bangku sekolah dasar, tapi tak apalah daripada tidak sama sekali.

Setahun kemudian akhirnya saya duduk di bangku sekolah dasar, orang tua saya memilihkan saya SDN 69 Banda Aceh sebagai sekolah lanjutan bagi saya, salah satu kesan yang terbaik yang saya dapatkan ketika bersekolah disitu adalah pada tahun pertama, pada tahun saya menjadi salah satu anak emas di sekolah tersebut karena saya menjadi murid pertama yang lancar membaca (coolll), saya disebut murid ajaib karena tahun pertama sekolah sudah lancar membaca, berbeda dengan teman-teman yang lain pada saat itu masih belajar mengeja.

Enam tahun saya habiskan waktu untuk belajar dan bermain di sekolah dasar, kemudian saya melanjutkan ke jenjang selanjutnya, sekolah saya selanjutnya tidak jauh dari sekolah sebelumnya yaitu MTsN 4 Rukoh, disinilah masa-masa indahnya “Cinta Monyet”, pada saat itu adalah masa-masa keemasan saya dalam hal asmara, karena banyak fans cewek (sok ganteng) yang suka sama saya baik yang seangkatan maupun kakak angkatan. Hihihi..

Foto waktu di RIAB
Masa remaja adalah masa-masa yang indah bagi para muda-mudi, karena masa itu adalah masa puberitas, pada masa ini para remaja mengenal yang namanya pacaran, nongkrong, dan sebagainya, tapi pada masa itu tidak menjadi bagian dalam hidup saya, karena pada saat itu saya berada di penjara suci yaitu MA Ruhul Islam Anak Bangsa, ya setelah menamatkan tsanawiyah saya melanjutkan sekolah di sebuah pondok pesantren (tobat ni ye???) di Mata Ie. Bisa dikatakan disinilah saya menemukan jati diri saya, karena tempat ini membantu membantu karakter saya yang sebenarnya (Alhamdulillah). Walaupun sistemnya (bahasa, mahkamah, dll) tidak sedisiplin pondok Gontor dan pondok lainnya, sekolah saya ini banyak memberikan pelajaran yang beharga bagi saya, mulai dari persahabatan, kekeluargaan, kebersamaan, suka dan duka, dll. Tapi ingat satu hal tidak semua alumni pondok pesantren punya pribadi yang baik, jadi jangan katakan “apa juga alumni pondok?”, karena institusi tidak bersalah dalam mendidik, tapi itu kembali lagi dalam pilihan anak ajar tersebut mau menentukan arah mana hidupnya.

Wisuda di RIAB
Setelah bebas dari penjara suci, inilah masa-masa galau bagi diri saya, karena saya harus menentukan jurusan apa yang harus saya pilih, karena pilihan saya adalah sebuah pilihan yang menentuka masa depan saya. Dan sama dengan harapan jutaan umat lainnya saya ingin mewujudkan cita-cita saya dari kecil yaitu menjadi seorang dokter, oleh karena itu pada saat SNMPTN 2009 saya menjatuhkan Kedokteran Umum UNSYIAH sebagai pilihan utama saya, namun nasib berkata lain saya belum tidak bisa menembus kerasnya tembok SNMPTN, saya menjadi salah satu bagian dari murid yang tidak beruntung dalam ujian yang dikenal mematikan tersebut. (agak lebhay dikit)
Sebenarnya ada salah satu impian yang ingin saya wujudkan juga, yaitu kuliah diluar Aceh. Diam-diam tanpa memberitahukan pada orang tua saya mengirimkan lamaran PMDK ke salah satu kampus di Yogyakarta, alasan saya memilih jogja karena disini ada saudara saya, jadi jika ternyata saya lulus nanti orang tua akan mengizinkan saya untuk kuliah keluar karena ada saudara yang mengawasi (tapi pada kenyataannya tidak).

Dan Alhamdulillah lamaran saya diterima, saya dinyatakan lulus di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta jurusan Ilmu Pemerintahan. Dari tahun 2009-2013, saya merantau jauh-jauh dari Aceh ke Yogyakrata untuk menuntut ilmu di kota pelajar ini. Salah satu hikmah yang dapat saya petik dari kegagalan saya pada SNMPTN adalah “Man purpose and God is dispose”, sebaik-baiknya manusia berencana sebenarnya Allah telah menyiapkan rencana yang lebih baik baginya, dan ternyata Allah mentakdirkan saya untuk menjadi calon presiden daripada calon dokter. Hahahha… :D

Akhirnya perjuangan mengejar gelar sarjana berakhir dalam waktu 3 tahun 7 bulan 17 hari, dan Alhamdulillah lulus dengan predikat Cumlaude. Gak rugi kuliah jauh-jauh... :D
Saddam Rassanjani, S.IP


Friday, July 8, 2011

Perilaku Organisasi

1. PENGERTIAN DAN UNSUR ORGANISASI
Secara umum Organisasi dapat didifinisikan sebagai berikut: Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktifitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa organisasi memiliki 4 unsur, yaitu : sistem, pola aktifitas, sekelompok orang/individu dan tujuan.
  • Organisasi merupakan suatu sistem,terdiri dari sub sistem atau bagian-bagian yang dalam melaksanakan aktifitasnya saling berkaitan satu sama lain. Demi keberhasilan misinya, suatu organisasi harus selalu peka dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal, seperti : selera konsumen, teknologi, sosial politik, penduduk, social budaya,dan lain sebagainya. Ada kecenderungan semakin besar dan kuat suatu organisasi akan semakin mampu untuk beradaptasi dengan faktorlingkungan.
  • Pola aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi pada umumnya mengikuti pola tertentu dengan urutan pola kegiatan relatif teratur dan berulang-ulang. Sedangkan aktivitas yang dilakukan secara temporer/sementara tidak dapat dikatakan organisasi, seperti kegiatan demo dll.
  • Sekelompok orang, organisasi pada dasarya merupakan kumpulan orang-orang, setiap manusia mempunyai keterbatasan baik kemampuan fisik, daya pikir maupun uaktu.oleh karna itu mereka berorganisasi, agar dapat saling bekerja sama dan melengkapi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Tujuan organisasi, Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan organisasi  terbagi dua, yaitu : Tujuan jangka panjang bersifat abstrak – Misi, dan Tujuan jangka pendek = Tujuan operasional ( Obyektif).

2. PENGERTIAN PERILAKU KEORGANISASIAN
Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan proses dalam Organisasi. Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada saat yang sama manusia juga membutukan Organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungankan yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Mempelajari perilaku keorganisasian sivatyah agak abstrak, tidak menghasilkan perinsip-perinsip yang sederhana, tetapi seringkali menemui perinsip-perinsip yang komplek dimana penjelasan atau analisanya bersifat situasional. Dalam perilaku keorganisasian tidak ada prinsip-prinsip yang berlaku umum yang dapat diterapkan pada semua situasi.

3. TINGKATAN ANALISIS DALAM PERILAKU ORGANISASI
Kejadian-kejadian atau permasalahan yang terjadi dalam organisasi dapat dianalisis dari tiga tingkatan analisis, yaitu : tingkat individu, kelompok dan organisasi.
  • Pada tingkat individu, kejadian yang terjadi dalam organisasi dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi kepribadian dalam suatu situasi. Masing-masing orang dalam organisasi memiliki sikap, kepribadian, nilai dan pengalaman yang berbeda bedayang mempengaruhinya dalam berperilaku.
  • Pada tingkat kelompok, perilaku anggota kelompok dipengaruhi oleh dinamika anggota kelompok, aturan kelompok, aturan kelompok dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok.
  • Pada tingkat organisasi, kejadian-kejadian yang terjadi dalam kontek struktur organisasi, struktur dan posisi seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap interaksi sosial dalam organisasi.

Struktur organisasi mempengaruhi bagaimana informasi dikomunikasikan dan keputusan tersebut. Faktor lingkungan eksternal memiliki pengaruh yang kuat pada masing-masing tingkatan analisis. Misalnya rendahnya produktivitas, karyawan yang malas/tidak masuk kerja. Kelambanan dalam penyelesaian unjuk rasa dan dipihak lain banyaknya desakan factor lingkungan yang mempengaruhi efektifitas organisasi, seperti: Tuntutan konsumen akan produk yang berkualitas tinggi, persaingan yang bersifat global, fluktuasi ekonomi, tuntutan gaya hidup dll.

4. KARAKTERISTIK DALAM PERILAKU ORGANISASI
  • Perilaku, fokus dari perilaku keeorganisasian adalah perilaku individu dalam organisasi, oleh karenanya harus mampu memahami perilaku berbagai individu dan organisasi.
  • Struktur, Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan dalam organisasi dirancang, dan bagaimana pekerjaan diatur. Struktur Organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku individu atau orang dalam organisasi serta efektifitas organisasi.
  • Proses, proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi meliputi : komunikasi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi adalah agar berbagai proses tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.

5. SUMBANGAN BEBERAPA BIDANG ILMU TERHADAP PERILAKU ORGANISASI
Beberapa bidang ilmu yang ikut memberikan kontribusi dalam perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi adalah: Psikologi, Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Ilmu Politik, dan Sejarah.

6. TUJUAN MEMPELAJARI PERILAKU ORGANISASI
  • Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi.
  • Dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi.
  • Dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi.

7. ORIENTASI SITUASIONAL PERILAKU ORGANISASI
Sumbangan yang penting dari para manajer dan ilmuwan dalam bidang perilaku organisasi adalah munculnya konsep yang dikenal dengan nama pendekatan kontingensi dan pendekatan situasional. Pendekatan ini diarahkan kepada pengembangan pada tingkat manajer.Yang paling sesuai dengan situasi tertentu dan karakteristik dari orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Referensi : sumber dari sanzo.maharu@gmail.com