Sunday, March 24, 2013

[Media_Nusantara] Perlunya Menelisik Kebelakang Penyebab 'Gesekan' Antar Aparat

 

Perlunya Menelisik Kebelakang Penyebab 'Gesekan' Antar Aparat

by @STNatanegara

Sudah diingatkan, darah muda itu panas... Mudah terbakar apabila pimpinannya tidak bisa mengendalikan dan terlalu eksklusif!

Baru minggu kemarin ke Yogya, sekarang sudah harus kesana lagi... Asik sih asik....

Perlu disadari sejak kasus genk motor pita kuning, sudah terjadi gap antara perwira dan bintara-tamtama... Eksklusif itu haram di kesatuan! Pembangkangan oleh anggota terhadap perintah atasan yang semakin sering terjadi patut diwaspadai, karena ini berarti Tahun ini banyak anggota yang akan dapat surat PTDH!

Para komandan kini lebih sibuk merapat ke Jakarta dibanding turun ke bawah... Harusnya siaga satu.... Memangnya siapa yang bakal masuk kandang menjangan? Brimob? Densus?

Salah satu pelaku ditangkap brimob di asramanya ... Kenapa brimob? Karena dari awal kepolisian takut tragedi OKU terulang! Salah satu korban terobsesi jadi anggota tapi ndak kesampaian.... Jadi ada dendam pribadi... Yang dicari 15 orang... Baru dapat 4.. Harus cepat ditangani dengan baik jika tidak ingin makin meluas... Dari rebutan lahan mencari ceperan jadi ribet gini urusannya....

Dua peleton keluar dari kandang.... Artinya preman-preman terutama dari beberapa etnis tertentu sudah keterlaluan.... Ketika wereng coklat tak berdaya ya senjata berbicara.... Siapa yang sering ke Yogya pasti nyadar kalau Yogya kini tak lagi nyaman.... Overload preman.... Sejak beberapa hari yang lalu sudah ditetapkan langkah-langkah pencegahannya. Tapi memang wereng cokelat lambat dan tidak tepat! 15 pelaku pengeroyokan baru dapat 4.... Padahal ini serius... Apalagi ada desersi Brimobnya ....

Kenapa dititipkan di Lapas? Bukan di Polres? Seperti membuang sial.... Mungkin wereng coklat sudah tau diri, jika ditahan di Polres bisa panjang urusannya... Biasanya jika sudah tahap II atau P21 barulah tahanan dititipkan di rutan/lapas.... Sebelum itu ditahan di Polres/Polda... Jangan-jangan sengaja dititipkan di Lapas agar mudah bagi kawanan bersenjata itu untuk menyerbu masuk...

Preman terutama dari timur Indonesia ndak diluar maupun didalam penjara tetap saja berlaku sok preman... Anggota Kopassus yang tewas di Hugo memang sengaja dicari gara-gara dan tiba-tiba dihantap botol miras kepalanya kemudian botol yang pecah tersebut ditusukkan ke dada Anggota Kopassus tersebut hingga beberapa tulang iganya patah ... Sang preman kemudian dengan gayanya berteriak kalau dia dan kelompoknya minta jatah keamanan .... Memang tercium adanya perebutan pengaruh di wilayah tersebut diantara beberapa institusi kemanan dan pertahanan...

Coba diungkap kronologi peristiwa yang melatar belakangi penembakan tahanan di Lapas! Juga latar belakang orang-orang yang ditembak tersebut...termasuk sepak terjangnya di dunia preman Yogyakarta! Termasuk siapa saja yang telah menjadi korban kelompok preman tersebut Maka nanti akan dapat diketahui bagaimana mereka bisa menjadi kelompok preman yang berbahaya

Tentunya mereka menjadi berani dan beringas karena ada yang jadi bekingnya! Ada yang memelihara dan ada yang rutin menerima setorannya! Dan siapa atau dari pihak mana bekingnya? Ada yang memelihara dan ada yang rutin menerima setorannya! Dan siapa atau dari pihak mana bekingnya?

Sejak sore sebelum penembakan berlangsung, intel sudah bisa berkata 'sepertinya malam ini sudah beres semua'! Artinya ada pembiaran dari pihak berwenang! Apa yang melatar belakangi pembiaran tersebut!? Ketakutan ataukah pengakuan bersalah karena telah menjadi pemelihara kelompok preman tersebut!? Jadi tidak bisa hanya berangkat dari peristiwa penembakan di Lapas,

Mulailah dengan menengok kebelakang terlebih dahulu... Dan ciumlah aroma persaingan itu! Kemudian cermatilah kronologis pembunuhan dan pengeroyokan anggota kopassus di Hugo! Apakah memang terjadi keributan ataukah sengaja mencari keributan!

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment