Ketua DPR Marzuki Alie PENASEHAT GTI Syariah Investasi Emas "Diduga Bodong" Bersertifikat Halal
JAKARTA, KOMPAS.com — PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS), perusahaan yang menawarkan investasi emas dengan imbal hasil tinggi ternyata menggaet sejumlah tokoh. Salah satunya adalah Ketua DPR Marzuki Alie.
Marzuki Alie mengaku bertindak sebagai penasihat GTIS. "Sebagai penasihat itu tidak ada dalam struktur perusahaan. Yang ada itu pemegang saham, komisaris, dan direksi," kata Marzuki lewat pesan singkatnya kepada Kontan.
Marzuki sendiri mengaku mengenal pemilik GTIS sebagai orang berkebangsaan Malaysia. Dia mengaku tidak mempunyai kaitan bisnis secara formal dengan GTIS. "Saya jelaskan saja bahwa saya tidak hobi ngumpulin harta kecuali yang bermanfaat untuk banyak orang. Jadi, tidak ada 1 gram pun saya pernah beli emas," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'arud Amin yang juga menjadi Pengawas dan Penasihat GTIS membenarkan ucapan Marzuki Alie tersebut. Dia mengatakan, Marzuki Alie berposisi sebagai penasihat GTIS. Selain Marzuki ada juga mantan anggota DPR, Aziddin. Aziddin adalah bekas anggota DPR dari Fraksi Demokrat yang dicopot dari DPR sekitar 2006 lalu karena dituding sebagai calo perumahan haji.
Asal tahu saja, tawaran investasi GTIS masuk dalam pantuan Satuan Tugas Waspada Investasi (Satgas Waspada Investasi). Ketua Satgas Waspada Investasi Sarjito mengaku sudah mengawasi sepak terjang GTIS sejak akhir tahun lalu. Dia mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap tawaran investasi berimbal hasil tinggi.
Sayangnya, General Manager GTIS Desmon mengaku tidak bisa memberikan penjelasan mengenai investasi GTIS. Dia berjanji menyampaikan permintaan Kontan kepada Direktur Utama GTIS Taufiq Michael Ong. Hingga sekarang, permintaan itu belum dipenuhi. (Anastasia Lilin Y, Teddy Gumilar, Yuwono Triatmodjo/Kontan)
Marzuki Alie mengaku bertindak sebagai penasihat GTIS. "Sebagai penasihat itu tidak ada dalam struktur perusahaan. Yang ada itu pemegang saham, komisaris, dan direksi," kata Marzuki lewat pesan singkatnya kepada Kontan.
Marzuki sendiri mengaku mengenal pemilik GTIS sebagai orang berkebangsaan Malaysia. Dia mengaku tidak mempunyai kaitan bisnis secara formal dengan GTIS. "Saya jelaskan saja bahwa saya tidak hobi ngumpulin harta kecuali yang bermanfaat untuk banyak orang. Jadi, tidak ada 1 gram pun saya pernah beli emas," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'arud Amin yang juga menjadi Pengawas dan Penasihat GTIS membenarkan ucapan Marzuki Alie tersebut. Dia mengatakan, Marzuki Alie berposisi sebagai penasihat GTIS. Selain Marzuki ada juga mantan anggota DPR, Aziddin. Aziddin adalah bekas anggota DPR dari Fraksi Demokrat yang dicopot dari DPR sekitar 2006 lalu karena dituding sebagai calo perumahan haji.
Asal tahu saja, tawaran investasi GTIS masuk dalam pantuan Satuan Tugas Waspada Investasi (Satgas Waspada Investasi). Ketua Satgas Waspada Investasi Sarjito mengaku sudah mengawasi sepak terjang GTIS sejak akhir tahun lalu. Dia mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap tawaran investasi berimbal hasil tinggi.
Sayangnya, General Manager GTIS Desmon mengaku tidak bisa memberikan penjelasan mengenai investasi GTIS. Dia berjanji menyampaikan permintaan Kontan kepada Direktur Utama GTIS Taufiq Michael Ong. Hingga sekarang, permintaan itu belum dipenuhi. (Anastasia Lilin Y, Teddy Gumilar, Yuwono Triatmodjo/Kontan)
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment